FIRSTCHOICE.ID – BBPOM di Mataram sukses melaksanakan monitoring dan evaluasi (monev) tiga Program Prioritas Nasional Keamanan Pangan di Kota Bima dan Kabupaten Sumbawa Barat.
Evaluasi yang berlangsung pada 19 dan 21 November 2024 ini bertujuan untuk menilai dampak intervensi program selama setahun terakhir.
Program yang dievaluasi meliputi Desa Pangan Aman, Pasar Aman Berbasis Komunitas, dan Sekolah dengan Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) Aman.
Kegiatan ini dihadiri oleh Pj. Sekda Kota Bima, Supratman, dan Pj. Sekda Kabupaten Sumbawa Barat, Mulyadi, bersama lebih dari 60 peserta per wilayah.
Para peserta termasuk kepala dinas terkait, kepala desa, kepala sekolah, kepala pasar, serta kader keamanan pangan yang telah menerima pelatihan dari BBPOM Mataram.
Keamanan Pangan: Hak Asasi dan Tanggung Jawab Bersama
Dalam sambutannya, Kepala BBPOM Mataram, Yosef Dwi Irwan, menegaskan pentingnya keamanan pangan sebagai kebutuhan dasar manusia yang dilindungi oleh konstitusi.
Ia menekankan bahwa pangan yang tidak aman dapat berdampak buruk pada kesehatan masyarakat, mengurangi daya saing sumber daya manusia, dan menimbulkan kerugian ekonomi yang mencapai triliunan rupiah setiap tahunnya.
“Bonus demografi Indonesia harus didukung oleh asupan pangan yang aman, bergizi, dan bermutu untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045,” ujar Yosef.
Yosef juga mengapresiasi program makan bergizi gratis yang digagas pemerintah. Namun, ia mengingatkan pentingnya memastikan keamanan pangan dalam setiap tahap, mulai dari pemilihan bahan baku hingga penyajiannya, untuk mencegah kontaminasi yang dapat membahayakan kesehatan anak-anak.
Desa dan Sekolah: Pilar Keberlanjutan Program Keamanan Pangan
Yosef mendorong desa dan sekolah untuk berperan aktif sebagai dapur produksi komunitas yang mendukung program makan bergizi gratis.
Desa dan sekolah yang telah menerima intervensi BBPOM seharusnya mampu menjaga prinsip keamanan pangan. Untuk itu, ia mengusulkan standarisasi dapur produksi serta sertifikasi para penjamah pangan guna memastikan kualitas dan keamanan makanan yang disajikan.
“Program ini juga dapat menggerakkan roda ekonomi desa melalui pemanfaatan produk pangan unggulan daerah,” tambahnya.
Capaian Program: Kesadaran Meningkat, Namun Tantangan Masih Ada
Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan signifikan dalam kesadaran masyarakat terhadap pentingnya keamanan pangan. Indikator ini terlihat dari nilai pre dan post-test yang meningkat, serta penurunan jumlah sampel pangan Tidak Memenuhi Syarat (TMS) berdasarkan uji cepat terhadap bahan berbahaya seperti formalin, boraks, rhodamin B, dan methanil yellow, serta cemaran mikrobiologi seperti E. coli dan Salmonella.
Namun, masih ditemukan tantangan seperti adanya kerupuk terigu yang mengandung boraks. Temuan ini menyoroti perlunya pengawasan lebih ketat untuk memutus mata rantai peredaran bahan berbahaya di pasar.
Apresiasi dan Komitmen Pemda
Pj. Sekda Kota Bima dan Kabupaten Sumbawa Barat menyampaikan apresiasi atas kontribusi BBPOM dalam meningkatkan keamanan pangan di wilayah mereka. Program ini dinilai sangat bermanfaat bagi masyarakat, terutama dalam mendukung upaya penurunan angka stunting dan meningkatkan derajat kesehatan.
Pemda berkomitmen untuk mengawal keberlanjutan program dan mereplikasi model intervensi ke desa, sekolah, dan pasar lainnya. “Kolaborasi antar-pemangku kepentingan sangat penting untuk memastikan keberlanjutan program keamanan pangan ini,” ujar Supratman.
Strategi Ke Depan: Sinergi dan Replikasi Program
Diskusi kelompok terarah (focus group discussion – FGD) yang diadakan selama kegiatan menghasilkan beberapa rekomendasi penting untuk keberlanjutan program. Salah satunya adalah meningkatkan kapasitas kader keamanan pangan agar mampu mengedukasi masyarakat secara lebih luas dan konsisten.
Sebagai bentuk apresiasi, BBPOM Mataram memberikan sertifikat penghargaan kepada kepala desa, kepala sekolah, dan kepala pasar yang mendukung implementasi program keamanan pangan.
Mewujudkan Keamanan Pangan untuk Masa Depan Bangsa
Program Desa Pangan Aman, Pasar Aman Berbasis Komunitas, dan Sekolah dengan PJAS Aman merupakan langkah strategis dalam meningkatkan kesehatan masyarakat sekaligus mendukung ketahanan pangan nasional. Meski tantangan masih ada, kolaborasi antara BBPOM, pemerintah daerah, dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan.
Dengan sinergi yang kuat, keamanan pangan di Kota Bima dan Kabupaten Sumbawa Barat diharapkan tidak hanya menjadi kebiasaan, tetapi juga budaya yang diwariskan kepada generasi mendatang. ***
Penulis : FC-03
Editor : Firstchoice Editor