FIRSTCHOICE.ID – Kehadiran Muazzim Akbar mulai terasa kosong di kalangan kader Partai Amanat Nasional (PAN) Nusa Tenggara Barat (NTB).
Selama lebih dari dua dekade, dedikasinya membangun partai di daerah itu dianggap sebagai prestasi yang sulit tertandingi.
Momen peralihan kepemimpinan terjadi dalam Musyawarah Wilayah (Muswil) VI DPW PAN NTB yang digelar di Hotel Lombok Garden, Mataram. Acara tersebut dihadiri Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto, yang juga menjabat sebagai Koordinator Tim Pemenangan PAN untuk wilayah NTB.
Tanpa dinamika berarti, Bupati Lombok Barat Lalu Ahmad Zaini (LAZ) resmi terpilih sebagai Ketua DPW PAN NTB, menggantikan Muazzim Akbar. Keputusan ini diumumkan secara virtual oleh Sekretaris Jenderal DPP PAN, Eko Patrio, bersama jajaran pengurus pusat.
“DPP PAN menetapkan Lalu Ahmad Zaini sebagai Ketua DPW PAN NTB. Kami berharap beliau dapat memimpin PAN menjadi partai pemenang empat besar di Pemilu 2029,” tegas Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi dalam arahan daringnya.
Muazzim Akbar dan Tugas Baru di Tingkat Nasional
Keputusan Muazzim melepas jabatannya bukan tanpa alasan. Politisi senior ini kini dipercaya memegang dua peran strategis di tingkat pusat: sebagai Ketua DPP PAN Bidang Ketenagakerjaan dan Koordinator Wilayah (Korwil) PAN untuk Bali-Nusa Tenggara.
Tak hanya itu, ia juga mendapat mandat khusus dari Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan untuk memimpin DPW PAN Bali hingga terbentuk kepengurusan yang solid dan mampu meraih kursi di legislatif.
“Saya diberi tugas memimpin DPW PAN Bali, tapi tidak selamanya. Targetnya adalah membentuk struktur kepengurusan dan mengantarkan PAN meraih kursi di DPRD Bali, yang saat ini masih kosong,” jelas Muazzim usai acara.
Regenerasi dan Tantangan ke Depan
Mengenai pergantian kepemimpinan di NTB, Muazzim menegaskan pentingnya regenerasi. Sebelumnya, nama-nama seperti Bupati Bima Adi Mahyudi dan Wakil Wali Kota Mataram Fery Sofyan sempat diusulkan, namun keduanya menolak dengan alasan fokus mengembangkan PAN di daerah masing-masing.
“Kami sudah menawarkan ke beberapa tokoh, tapi mereka meminta saya tetap memimpin. Namun, karena aturan tidak boleh rangkap jabatan, akhirnya saya memutuskan untuk melepas posisi ini,” ujarnya.
Selama 15 tahun memimpin DPW PAN NTB, Muazzim tercatat sukses membawa partai ini tetap relevan di kancah politik lokal. Pada Pemilu 2024, PAN bahkan berhasil menempati posisi keempat dengan perolehan suara signifikan, termasuk meloloskan 36 kadernya ke DPRD kabupaten/kota dan empat orang ke DPRD Provinsi NTB.
Kerinduan dan Harapan untuk Masa Depan PAN NTB
Kepergian Muazzim meninggalkan duka bagi banyak kader. Saat pengumuman kepemimpinan baru digulirkan, sejumlah pengurus terlihat menghela napas berat. Sosoknya dianggap sebagai figur yang sulit tergantikan setelah 27 tahun berjuang membesarkan PAN di NTB.
Meski demikian, Muazzim menyatakan optimisme tinggi terhadap kepemimpinan LAZ. “Saya yakin PAN NTB akan lebih maju di bawah beliau,” tandasnya.
Kini, tantangan terbesar ada di pundak LAZ: meneruskan estafet kepemimpinan sekaligus mempertahankan warisan yang ditinggalkan Muazzim Akbar. (*)
Penulis : FC-03
Editor : Firstchoice Editor